Wednesday, March 3, 2021

Aplikasi Clubhouse

Aplikasi obrolan suara Clubhouse mulai menarik perhatian para pengguna media sosial.  Clubhouse mulai melejit setelah sejumlah tokoh kenamaan, seperti CEO Tesla Inc, Elon Musk, hadir dalam salah satu sesi diskusi daring yang diadakan di aplikasi itu. 

Sebelum kemunculan Musk di Clubhouse belum lama ini, kehadiran komedian Kevin Hart juga turut mendongkrak popularitas aplikasi yang diluncurkan pada Maret 2020 lalu itu. 

Terbaru, influencer media sosial asal Indonesia, Reza Arap Oktovian juga diketahui telah ikut bergabung dengan Clubhouse, dari unggahannya di Twitter pada Senin (15/2/2021).




Seiring semakin banyaknya nama-nama tenar yang hadir di aplikasi itu, minat warganet untuk mengetahui dan kemudian ikut bergabung dengan Clubhouse juga semakin bertambah. 

Apa alasan di balik kepopuleran Clubhouse? 


Update informasi terkini Melansir Aljazeera, Jumat (12/2/2021) Clubhouse memanfaatkan konsep Fear of Missing Out (FOMO) atau 'takut ketinggalan hal baru' untuk menggaet dan memastikan penggunanya tetap bertahan di aplikasi itu. 

Apabila pengguna tidak online ketika percakapan sedang berlangsung di Clubhouse, maka pengguna akan ketinggalan informasi terkini yang sedang dibicarakan.

Tokoh terkenal 

Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Clubhouse juga merupakan tempat bagi tokoh-tokoh kenamaan untuk berkumpul dan mengutarakan gagasannya secara langsung. 

Pengguna yang mengikuti chat room yang sama dengan Elon Musk, misalnya, bisa mendengar opini yang dia sampaikan secara langsung, dan juga berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau berdiskusi dengannya. Hal ini membuat para pengguna Clubhouse merasa 'menjadi bagian dari klub'. 

Karena ada interaksi yang terbangun secara dua arah dan bersifat real time.

Berbagi ide

Sementara itu, menurut David Bchiri, direktur dari firma konsultan Fabernovel yang berbasis di Amerika Serikat, kepopuleran Clubhouse juga berhubungan dengan waktu perilisan aplikasi itu yang dia nilai tepat. 

Menurut Bchiri, peluncuran Clubhouse menjawab kebutuhan orang-orang yang membutuhkan platform untuk meluapkan ide, pikiran, dan emosinya mengenai pandemi Covid-19 dan protes ketidakadilan rasial yang saat itu tengah melanda Amerika Serikat.



Era audio

Kepopuleran Clubhouse juga didorong oleh konsep platform itu, yang berbeda dengan platform-platform media sosial lain, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. 

Clubhouse memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dalam satu 'ruang' virtual untuk mengobrol dengan orang lain dalam panggilan konferensi yang besar. Aplikasi itu hanya memungkinkan komunikasi menggunakan audio, tanpa ada gambar, video atau bahkan pesan teks. 

“Kita berada di era audio. Anak cucu kita tidak akan pernah memakai keyboard. Mereka tidak perlu berinteraksi dengan mesin menggunakan cara seperti itu. 

Semuanya akan dilakukan dengan perintah suara atau hanya dengan memikirkannya saja," kata Bchiri.

Cara bergabung dengan Clubhouse

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (15/2/2021) saat ini calon pengguna hanya bisa bergabung dengan Clubhouse melalui undangan. Undangan hanya bisa dibuat oleh seseorang yang sudah memiliki akun. 

Selain cara itu, calon pengguna juga dapat mengunduh aplikasi Clubhouse, yang saat ini hanya tersedia untuk iPhone, dan memasukkan namanya dalam daftar tunggu. Akan tetapi, tidak ada jaminan bahwa calon pengguna bisa mendapatkan akun melalui cara tersebut.

Hingga 1 Februari 2021, Clubhouse tercatat memiliki 2 juta pengguna. Pihak pengembang juga telah mengumumkan fitur-fitur baru yang akan datang, seperti tip, tiket, atau langganan, untuk membayar kreator secara langsung di aplikasi. CEO Clubhouse Paul Davidson juga menyampaikan, aplikasi itu pada akhirnya akan terbuka untuk semua orang, termasuk pengguna Android.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Aplikasi Clubhouse Populer dan Mulai Diminati Banyak Orang?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/15/201000565/mengapa-aplikasi-clubhouse-populer-dan-mulai-diminati-banyak-orang-?page=all.
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rizal Setyo Nugroho


0 comments:

Post a Comment